Saturday, 4 August 2018

FAKTOR YANG DIHADAPI ATLIT PADA KEJUARAAN PANJAT TEBING

Faktor-Faktor Kegagalan Panjat Tebing
Faktor ini bisa terjadi karna seorang atlit sering mengalami kekalahan dalam mengikuti kejuaraan panjat tebing seperti mengalami demam panggung, kurang latihan, rasa percaya diri terlalu tinggi dan sikap mental yang kurang kuat.
Adapun faktor untuk mencegah kegagalan seorang atlit panjat tebing yaitu :
1. Faktor internal untuk mencegah kegagalan atlit panjat tebing dan
2. Faktor eksternal untuk mencegah kegagalan atlit panjat tebing

1. Faktor Internal untuk Mencegah Kegagalan Atlit Panjat Tebing
Dalam faktor internal ini hal yang harus dilakukan seorang atlit untuk mencegah kegagalan dalam kejuaraan panjat tebing adalah menanamkan niat di dalam diri sendiri, melatih mental dengan cara sering tampil di depan orang banyak, dan juga memberi motivasi kepada atlit supaya atlit bersemangat lagi untuk latihan dan juga mempelajari segala teknik dalam panjat tebing.
Adapun yang perlu diperhatikan untuk mengatasi kegagalan dari segi faktor internal adalah sebagai berikut :
1. Daya Tahan Tubuh
2. Kekuatan 
3. Keterampilan 
4. Mental dan Sikap
5. Berpikir Positif

2. Faktor Eksternal untuk Mencegah Kegagalan Atlit Panjat Tebing
1. Teknik-Teknik dasar panjat tebing
2. Cedera
3. Sistem latihan

Sistem Latihan Secara Periodesasi pada Panjat Tebing
Seorang atlit masih sering salah didalam latihan fisik dan tidak sesuai dengan prosedur latihan fisik yang dibuat oleh FPTI sehingga setiap bertanding seorang atlit tersebut akan cepat kehabisan powernya. Adapun cara mengatasi faktor kegagalan yang dihadapi atlit dalam latihan fisiknya supaya tidak gagal didalam kejuaraan panjat tebing yaitu :
1. Fokus 
2. Variasi Siklus Latihan
3. Tahapan-Tahapan Latihan
4. Menggabungkan Semua Skill

.1. Fokus
Penampilan pemanjatan kita akan lebih cepat, baik jika kita fokus pada satu atau dua target latihan skill dahulu. Dengan fokus pada satu titik area skill yang dilatih, secara tidak langsung energi kita mengalir dan hasil kemajuan skill akan terlihat lebih memuaskan. Jika seorang melakukan aktifitasnya maka yang perlu ditanamkan ke dalam diri pemanjat tersebut ialah kepeduliannya terhadap aktifitas pemanjatan serta niat dan kemauan pemanjat itu sendiri. Agar kedepannya pemanjat tersebut dapat fokus untuk melatih daya ledak (power), daya tahan (endurance) dan kemampuannya (skill).
.2. Variasi Siklus Latihan
Adapun variasi siklus latihannya yaitu :
1. Berlari 
Merupakan olahraga yang dapat dilakukan kapan saja, banyak manfaat bagi tubuh pada saat kita melakukan olahraga ini, adapun manfaat nya seperti melatih pernafasan, jantung, metabolisme, memperkuat kinerja paru-paru.

2. Pull Up
Merupakan latihan dasar yang tidak mudah untuk dilakukan. Siapa pun pasti mengakuinya kalau latihan satu ini cukup sulit dilakukan, apalagi bagi para atlet. Pull up dapat melatih otot lengan, termasuk otot-otot yang terlibat saat jari-jari kamu menggenggam.


3. Push Up
Untuk menjaga agar tulang belakang tetap lurus. Saat terjadi gerakan naik turun terjadi perubahan beban termasuk pada otot-otot disekitar tulang belakang dan perut.
 
4. Sit Up
Merupakan olahraga yang bisa dimana saja dilakukan karena tidak perlu memanfaatkan ruangan yang besar serta olah raga yang murah meriah, adapun manfaat dari sit up yaitu untuk melatih otot-otot perut.

5. Berenang
Bermanfaat untuk : membentuk otot, memperkuat fungsi paru-paru dan jantung, menambah tinggi badan, self safety, membakar kalori, melatih pernafasan. Berenang adalah salah satu jenis olah raga yang mampu meningkatkan kesehatan seseorang yang juga merupakan olahraga tanpa gaya gravitasi bumi (non weightbarring). Berenang terbilang minim risiko cedera fisik, karena saat berenang seluruh berat badan ditahan.

6. Panjat Tebing
Dalam variasi latihan fisik panjat tebing bagi pemula, latihan memanjat sangat dibutuhkan bagi seorang pemanjat untuk mengetahui teknik pegangan dan pijakan yang akan digunakan dalam melakukan pemanjatan dan juga sekaligus dapat melatih kekuatan pegangan dan pijakannya. Serta dapat juga mengasah kemampuannya dalam melakukan pemanjatan.

3. Tahapan-Tahapan Latihan
Sebagaimana diketahui sebelumnya, tujuan dari variasi siklus tahapan latihan keseluruhan tak lain untuk menuju puncak kemajuan penampilan utama pemanjat. Jika kita tidak mengatur dari awal apa yang terlebih pada tahap awal dahulu dilatih dan apa yang selanjutnya dilatih pada tahapan berikutnya dan seterusnya, hal ini bisa saja mengganggu kemajuan latihan atlit tersebut. Dalam menjalankan sisitem periode latihan ini seorang atlit yang akan memulai aktifitas dalam memanjat akan meningkatkan power, daya tahan, serta skillnya. Tahapan awal latihan pemusatan latihan pada pondasi fisik dasarseorang atlit panjat yang bertujuan membangun stamina agar siap menerima tahapan latihan berikutnya.
Jadi dalam pembentukan seorang atlit pemula menjadi atlit yang siap tampil dalam kejuaraan memanjat akan membutuhkan latihan rutin dalam jangka waktu 3 bulan. Dalam waktu 3 bulan tersebut pemanjat itu akan terus diberi arahan sampai ia mencapai peforma yang maksimal dan siap untuk tampil pada kejuaraan panjat tebing. Adapun daftar latihan dalam 3 bulan sebagai berikut.
:Minggu pertama
Jarak (meter) Waktu (menit) Frekuensi/minggu
      2000   8.30 –   9.30            3x
      2800 12.00 – 13.00            3x
      3600 17.00 – 18.00            3x

Keterangan : berlari dilakukan pada hari senin, rabu, jumat, dengan frekuensi 3 kali pulang pergi (PP) waktu yang seminggu pada pagi, siang, sore.
Jenis latihan Banyaknya Selang istirahat Frekuensi/hari
       Pull up        10 kali        2 menit          2 kali
      Push up        20 kali        2 menit          2 kali
        Sit up        20 kali        2 menit          2 kali
     Berenang 1 kali seminggu Sesuai kebutuhan              -
  Latihan panjat 3 kali seminggu Sesuai kebutuhan              -

Minggu kedua
Jarak (meter) Waktu (menit) Frekuensi/minggu
      2400   8.30 – 9.00            3x
      3200 12.00 – 13.00            3x
      4000 17.00 – 18.00            3x

Keterangan : berlari dilakukan pada hari senin, rabu, jumat dengan frekuensi 3 kali pulang pergi (PP) waktu yang seminggu pada pagi, siang, sore.
Jenis latihan Banyaknya Selang istirahat Frekuensi / hari
Pull up 20 kali 2 menit 2 kali
Push up 30 kali 2 menit 2 kali
Sit up 30 kali 2 menit 2 kali
Berenang 1 kali seminggu Sesuai kebutuhan -
Latihan panjat 3 kali seminggu Sesuai kebutuhan -


Minggu ketiga
Jarak (meter) Waktu (menit) Frekuensi / minggu
2400 8.30 – 9.00 3x
3400 12.00 – 13.00 3x
4000 17.00 – 18.00 3x

Keterangan : berlari dilakukan pada hari senin, rabu, jumat dengan frekuensi 3 kali pulang pergi (PP) waktu yang seminggu pada pagi, siang, sore.
Jenis latihan Banyaknya Selang istirahat Frekuensi / hari
Pull up 30 kali 2 menit 2 kali
Push up 40 kali 2 menit 2 kali
Sit up 40 kali 2 menit 2 kali
Berenang 1 kali seminggu Sesuai kebutuhan -
Latihan panjat 3 kali seminggu Sesuai kebutuhan -

Minggu keempat
Jarak (meter) Waktu (menit) Frekuensi / hari
2800 8.30 – 9.00 3x
3800 12.00 – 13.00 3x
4400 17.00 – 18.00 3x

Keterangan : berlari dilakukan pada hari senin, rabu, jumat dengan frekuensi 3 kali pulang pergi (PP) waktu yang seminggu pada pagi, siang, sore.
Jenis latihan Banyaknya Selang istirahat Frekuensi / hari
Pull up 40 kali 2 menit 2 kali
Push up 50 kali 2 menit 2 kali
Sit up 50 kali 2 menit 2 kali
Berenang 1 kali seminggu Sesuai kebutuhan -
Latihan panjat 3 kali seminggu Sesuai kebutuhan -

Minggu kelima
Jarak (meter) Waktu (menit) Frekuensi / minggu
3200 8.30 – 9.00 4x
4200 12.00 – 13.00 4x
4800 17.00 – 18.00 4x

Keterangan : berlari dilakukan pada hari senin, rabu, jumat, sabtu dengan frekuensi 4 kali seminggu pulang pergi (PP) waktunya pada pagi, siang, sore.
Jenis latihan Banyaknya Selang istirahat Frekuensi / hari
Pull up 50 kali 2 menit 3 kali
Push up 60 kali 2 menit 3 kali
Sit up 60 kali 2 menit 3 kali
Berenang 1 kali seminggu Sesuai kebutuhan -
Latihan panjat 3 kali seminggu Sesuai kebutuhan -

Minggu keenam
Jarak (meter) Waktu (menit) Frekuensi / minggu
3600 8.30 – 9.00 4x
4600 12.00 – 13.00 4x
5200 17.00 – 18.00 4x

Keterangan : berlari dilakukan pada hari senin, rabu, jumat, sabtu dengan frekuensi 4 kali seminggu pulang pergi (PP) waktunya pada pagi, siang, sore.
Jenis latihan Banyaknya Selang istirahat Frekuensi / hari
Pull up 60 kali 2 menit 3 kali
Push up 70 kali 2 menit 3 kali
Sit up 70 kali 2 menit 3 kali
Berenang 1 kali seminggu Sesuai kebutuhan -
Latihan panjat 4 kali seminggu Sesuai kebutuhan -

Minggu ketujuh
Jarak (meter) Waktu (menit) Frekuensi / minggu
4000 8.30 – 9.00 4x
5000 12.00 – 13.00 4x
5600 17.00 – 18.00 4x

Keterangan : berlari dilakukan pada hari senin, rabu, jumat, sabtu dengan frekuensi 4 kali seminggu pulang pergi (PP) waktunya pada pagi, siang, sore.
Jenis latihan Banyaknya Selang istirahat Frekuensi / hari
Pull up 70 kali 2 menit 3 kali
Push up 80 kali 2 menit 3 kali
Sit up 80 kali 2 menit 3 kali
Berenang 1 kali seminggu Sesuai kebutuhan -
Latihan panjat 4 kali seminggu Sesuai kebutuhan -

Minggu kedelapan
Jarak (meter) Waktu (menit) Frekuensi / minggu
4400 8.30 – 9.00 4x
5400 12.00 – 13.00 4x
6000 17.00 – 18.00 4x

Keterangan : berlari dilakukan pada hari senin, rabu, jumat, sabtu dengan frekuensi 4 kali seminggu pulang pergi (PP) waktunya pada pagi, siang, sore.
Jenis latihan Banyaknya Selang istirahat Frekuensi / hari
Pull up 80 kali 2 menit 3 kali
Push up 90 kali 2 menit 3 kali
Sit up 90 kali 2 menit 3 kali
Berenang 1 kali seminggu Sesuai kebutuhan -
Latihan panjat 4 kali seminggu Sesuai kebutuhan -

Minggu kesembilan
Jarak (meter) Waktu (menit) Frekuensi / minggu
4600 8.30 – 9.00 5x
5600 12.00 – 13.00 5x
6200 17.00 – 18.00 5x

Keterangan : berlari dilakukan pada hari senin, selasa, rabu, jumat, sabtu dengan frekuensi 4 kali seminggu pulang pergi (PP) waktunya pada pagi, siang, sore.
Jenis latihan Banyaknya Selang istirahat Frekuensi / hari
Pull up 90 kali 2 menit 4 kali
Push up 100 kali 2 menit 4 kali
Sit up 100 kali 2 menit 4 kali
Berenang 1 kali seminggu Sesuai kebutuhan -
Latihan panjat 5 kali seminggu Sesuai kebutuhan -

Minggu kesepuluh
Jarak (meter) Waktu (menit) Frekuensi / minggu
4600 8.30 – 9.00 5x
5600 12.00 – 13.30 5x
6200 17.00 – 18.30 5x

Keterangan : berlari dilakukan pada hari senin, selasa, rabu, jumat, sabtu dengan frekuensi 5 kali seminggu pulang pergi (PP) waktunya pada pagi, siang, sore.
Jenis latihan Banyaknya Selang istirahat Frekuensi / hari
Pull up 100 kali 2 menit 4 kali
Push up 110 kali 2 menit 4 kli
Sit up 110 kali 2 menit 4 kali
Berenang 1 kali seminggu Sesuai kebutuhan -
Latihan panjat 5 kali seminggu Sesuai kebutuhan -

Minggu kesebelas
Jarak (meter) Waktu (menit) Frekuensi / minggu
4700 8.30 – 9.00 5x
5700 12.00 – 13.30 5x
6300 17.00 – 18.30 5x

Keterangan : berlari dilakukan pada hari senin, selasa, rabu, jumat, sabtu dengan frekuensi 5 kali seminggu pulang pergi (PP) waktunya pada pagi, siang, sore.
Jenis latihan Banyaknya Selang istirahat Frekuensi / hari
Pull up 110 kali 2 menit 4 kali
Push up 120 kali 2 menit 4 kali
Sit up 130 kali 2 menit 4 kali
Berenang 1 kali seminggu Sesuai kebutuhan -
Latihan panjat 6 kali seminggu Sesuai kebutuhan -

Minggu keduabelas
Jarak (meter) Waktu (menit) Frekuensi / minggu
5000 8.30 – 9.00 5x
6000 12.00 – 13.30 5x
6500 17.00 – 18.30 5x

Keterangan : berlari dilakukan pada hari senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu dengan frekuensi 6 kali seminggu pulang pergi (PP) waktunya pada pagi, siang, sore.
Jenis latihan Banyaknya Selang istirahat Frekuensi / hari
Pull up 120 kali 2 menit 4 kali
Push up 130 kali 2 menit 4 kali
Sit up 140 kali 2 menit 4 kali
Berenang 1 kali seminggu Sesuai kebutuhan -
Latihan panjat 6 kali seminggu Sesuai kebutuhan -

4. Menggabungkan Semua Skill
Pada tahap menggabungkan semua skill para pemanjat akan menggabungkan semua teknik, kekuatan dan daya tahan sebelumnya sudah dilatih dengan tujuan agar oleh pemanjat dapat mencapai target yang diinginkan. Sistim periodisasi latihan ini pada intinya untuk membantu pola latihan menjadi lebih terarah, spesifik dan adanya perbedaan setiap tahapan menuntut kita untuk tetap fokus pada proses peningkatan dari setiap tahapan dan juga fokus pada area latihan skill yang berbeda-beda selama menjalani tahapan akhir persiapan penampilan puncak tersebut. Jadi kesimpulannya adalah dimana skill juga perlu bagi atlit 

 Teknik-Teknik Dasar Panjat Tebing
Adapun teknik dasar yang dipakai oleh atlet untuk mengatasi faktor kegagalan pada kejuaraan panjat tebing.
1. Face Climbing
2. Friction / Slab Climbing
3. Fissure Climbing
1. Face Climbing
Adalah yang dimana atlit memanfaatkan tonjolan poin yang ada di permukaan papan bouldering tersebut sehingga atlit bisa menggunakan atau memakai teknik ini baik di tebing alam dan tebing buatan. Adapun Teknik Face Climbing dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Handholds
Hold ada bermacam-macam bentuk, ukuran dan posisi.
2. Fingerholds
Hold yang lebih kecil dari handhold, dimana jari-jari hanya menempel kira-kira satu ruas, disebut fingerhold.
3. Pinchgrip
Pada suatu yang akan ditemui jenis pegangan yang untuk memegangnya harus ‘mencubit’ dengan menekankan jari-jari dan ibu jari pada arah yang berlawanan.

2. Friction / Slab Climbing
Teknik ini hanya mengandalkan gaya gesekan sebagai gaya penumpu. Dimana Ini dilakukan pada permukaan tebing yang tidak terlalu vertical, kekasaran permukaan cukup untuk menghasilkan gaya gesekan. Gaya gesekan terbesar diperoleh dengan membebani bidang gesek dengan bidang normal sebesar mungkin. Sol sepatu yang baik dan pembebanan maksimal di atas kaki akan memberikan gaya gesek yang baik, sehingga pemanjatan dapat dilakukan dengan lebih mudah.


3. Fissure Climbing
Teknik ini memanfaatkan celah yang digunakan oleh anggota badan yang seolah-olah berfungsi sebagai pasak.
Teknik Fissure Climbing dibagi menjadi lima yaitu :
1. Jamming
Pada tebing-tebing batu sering dijumpai crack yang terlalu lebar untuk dapat dipakai sebagai pijakan atau pegangan.
2. Chimney
Pada kondisi tertentu akan dijumpai sebentuk cerobong (Chimney)di tebing.
3. Bridging
Teknik memanjat pada celah vertical yang lebih besar (gullies).
4. Layback
Teknik ini dipergunakan pada crack vertikal ataupun tonjolan vertikal di tebing yang cukup panjang.
5. Undercling 
Dasar teknik ini, tekanan tangan dan kaki pada arah yang berlawanan.

No comments:

loading...