Thursday, 22 October 2015

Sistem Kerja Pintu Pengaman Jalur Perlintasan Kereta Api


Sistem Kerja Pintu Pengaman Jalur Perlintasan Kereta Api
Pintu pengaman jalur kereta api dipasang pada jalur pertemuan antara jalan dan rel kereta api. Pintu pengaman ini akan bekerja untuk menghentikan kendaraan yang berada pada jalan agar tidak melintas di rel dikarenakan kereta api akan melintas. Gambar 21 di bawah ini menunjukan sistem kerja pintu perlintasan jalur kereta api, dimana datangnya kereta api dari dua arah,baik dari arah utara mupun dari arah selatan yang dilengkapi sensor photoelektrik.
GAMBAR 1. SISTEM KERJA PINTU PERLINTASAN KERETA API

Sensor photoelektri dipasang sebelum dan sesudah palang pintu pengaman (lihat gambar 21). Terdapat lima sensor yang dipasang sepanjang rel perlintasn kereta api. Sensor pertama (XA1 dan XA2) dipasang pada jarak 300 meter sebelum dan sesudah pintu pengaman. Sensor pertama digunakan untuk mendeteksi kedatangan kereta api, baik dari arah utara maupun arah selatan.
Sensor kedua (XB1 dan XB2) dipasang pada jarak 200 meter sebelum dan sesudah pintu pengaman. Sensor kedua ini digunakan untuk mendeteksi kereta api saat meninggalkan jalur perlintasan.
Sensor ketiga (XC) dipasang tepat pada pintu perlintasan kereta api. Sensor ketiga ini digunakan untuk mengaktifkan sensor kedua dan mengunci sensor pertama.
Setiap sensor dipasang pada sebuah tiang dengan mata sensor ganda. Tujuan dibuat dua mata sensor pada setiap tiang sensor adalah untuk menghindari pembacaan yang salah pada objek yang melintasi sensor selain kereta api. Dengan demikian sensor hanya dapat bekerja jika kedua mata sensor pada tiang terhalangi oleh kereta api.
Mata sensor hanya dipasang pada salah satu tiang sedangkan tiang pasanganya adalah sebuah reflektor untuk memantulkan sinar dari sensor. Kedua tiang ditegakkan saling berhadapan dan berseberangan terhadap rel dengan jarak sejauh 4 meter.
Gambar 22 menunjukan rancangan tiang sensor yang dipasang dua buah mata sensor serta pemasanganya di jalur rel kereta api.
                    

GAMBAR 2. BENTUK DAN PEMASANGAN SENSOR


Sistem pemasangan palang pintu, motor, sirine dan lampu tanda dilakukan sama seperti pemasangan standar palang pintu kereta api pada umumnya. Gambar 23 menunjukan pemasangan komponen-komponen palang pintu perlintasan kereta api standar untuk Indonesia.

GAMBAR 3. PEMASANGAN PALANG PINTU PERLINTASAN KERETA API
Palang pintu perlintasan kereta api di atas akan bekerja ketika sebuah kereta api yang terdeteksi oleh sensor  photoelektrik. Kemudian palang pintu berlahan menutup. Pada kondisi yang sama, lampu merah dan sirine akan menyala. Sirine akan berhenti berbunyi ketika palang sudah menutup sedangkan lampu merah tetap menyala.
Setelah kereta api selesai melintasi pintu jalur perlintasan dan mengaktifkan sensor photoelektrik yang lainya, palang pintu perlintasan berlahan membuka. Pada saat yang sama lampu tanda berubah menjadi hijau. Kondisi ini akan terus berulang terus selama kereta api hendak melintasi pintu jalur perlintasan, baik kereta yang datangnya dari jalur yang satu maupun jalur yang lainya.

No comments:

loading...