Sistem Kerja Pintu Pengaman Jalur
Perlintasan Kereta Api
Pintu
pengaman jalur kereta api dipasang pada jalur pertemuan antara jalan dan rel
kereta api. Pintu pengaman ini akan bekerja untuk menghentikan kendaraan yang
berada pada jalan agar tidak melintas di rel dikarenakan kereta api akan
melintas. Gambar 21 di bawah ini menunjukan sistem kerja pintu perlintasan
jalur kereta api, dimana datangnya kereta api dari dua arah,baik dari arah
utara mupun dari arah selatan yang dilengkapi sensor photoelektrik.
GAMBAR 1. SISTEM KERJA PINTU PERLINTASAN KERETA API
Sensor
photoelektri dipasang sebelum dan sesudah palang pintu pengaman (lihat gambar 21).
Terdapat lima sensor yang dipasang sepanjang rel perlintasn kereta api. Sensor
pertama (XA1 dan XA2) dipasang pada jarak 300 meter sebelum dan sesudah pintu
pengaman. Sensor pertama digunakan untuk mendeteksi kedatangan kereta api, baik
dari arah utara maupun arah selatan.
Sensor
kedua (XB1 dan XB2) dipasang pada jarak 200 meter sebelum dan sesudah pintu
pengaman. Sensor kedua ini digunakan untuk mendeteksi kereta api saat
meninggalkan jalur perlintasan.
Sensor
ketiga (XC) dipasang tepat pada pintu perlintasan kereta api. Sensor ketiga ini
digunakan untuk mengaktifkan sensor kedua dan mengunci sensor pertama.
Setiap
sensor dipasang pada sebuah tiang dengan mata sensor ganda. Tujuan dibuat dua
mata sensor pada setiap tiang sensor adalah untuk menghindari pembacaan yang
salah pada objek yang melintasi sensor selain kereta api. Dengan demikian
sensor hanya dapat bekerja jika kedua mata sensor pada tiang terhalangi oleh
kereta api.
Mata sensor
hanya dipasang pada salah satu tiang sedangkan tiang pasanganya adalah sebuah reflektor
untuk memantulkan sinar dari sensor. Kedua tiang ditegakkan saling berhadapan dan
berseberangan terhadap rel dengan jarak sejauh 4 meter.
Gambar 22
menunjukan rancangan tiang sensor yang dipasang dua buah mata sensor serta
pemasanganya di jalur rel kereta api.
GAMBAR 2. BENTUK DAN PEMASANGAN SENSOR
Sistem
pemasangan palang pintu, motor, sirine dan lampu tanda dilakukan sama seperti
pemasangan standar palang pintu kereta api pada umumnya. Gambar 23 menunjukan
pemasangan komponen-komponen palang pintu perlintasan kereta api standar untuk
Indonesia.
GAMBAR 3. PEMASANGAN PALANG PINTU PERLINTASAN KERETA
API
Palang
pintu perlintasan kereta api di atas akan bekerja ketika sebuah kereta api yang
terdeteksi oleh sensor photoelektrik.
Kemudian palang pintu berlahan menutup. Pada kondisi yang sama, lampu merah dan
sirine akan menyala. Sirine akan berhenti berbunyi ketika palang sudah menutup
sedangkan lampu merah tetap menyala.
Setelah
kereta api selesai melintasi pintu jalur perlintasan dan mengaktifkan sensor
photoelektrik yang lainya, palang pintu perlintasan berlahan membuka. Pada saat
yang sama lampu tanda berubah menjadi hijau. Kondisi ini akan terus berulang
terus selama kereta api hendak melintasi pintu jalur perlintasan, baik kereta
yang datangnya dari jalur yang satu maupun jalur yang lainya.
No comments:
Post a Comment