PLTMH KOMBIH I
Pakpak
Barat merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Sumatera Utara, Indonesia
kabupaten ini dibentuk pada tanggal 23 tahun 2003, dengan jumlah penduduk pada
kabupaten pakpak bharat mencapai 40.505 jiwa. Seiring dengan pertambahan jumlah
penduduk di daerah tersebut maka kebutuhan listrik pun semakin meningkat. Hal
itu sangat berpengaruh terhadap pemasokan listrik dari PLN dimana daya yang
tersedia dari PLN tidak mencukupi sehingga sering terjadi pemadaman bergilir di
daerah tersebut. Untuk mengatasi hal ini maka PLN mengambil inisiatif untuk
membangun suatu pembangkit sekala menengah yang memamfaatkan potensi alam yaitu
air. Dan pada tahun 1989 telah dibangun suatu pembangkit tenaga listrik tenaga
mini hidro (PLTMH) dengan kapasitas 750 kw, karena pembangkit ini memamfaatkan
aliran sungai kombih maka pembangkit ini diberi nama PLTMH kombih, yang
terletak di desa Tinada Kecamatan Tinada Kabupaten Pakpak Bharat. Sampai
sekarang pembangkit ini masi beroprasi dan telah mampu mensuplai daya ke sebagian
daerah di Pakpak Bharat.
PLTMH
Kombi I merupakan suatu pembangkit listrik yang memamfaatkan potensi air dari
sungai Lae Kombih untuk menghasilkan energi listrik. Lokasi PLTMH ini berjarak
8 km menuju kota salah yang merupakan ibukota kabupaten pakpak bharat.
Pembangkit ini merupakan salah satu PLTMH terbesar di Provinsi Sumatera Utara
yang dikelola oleh PT.PLN (persero) Sektor Pembangkitan Pandan. Pada dasarnya
prinsip pembangkitan dari PLTMH hampir sama dengan PLTA yaitu air mengalir dari
tempat yang lebih tinggi menuju tempat yang lebih rendah. Proses dalam pipa
energi potensial kembali menjadi energi kinetik dan energi kinetik tersebut
akan berubah menjadi energi mekanik di dalam turbin dan selanjutnya proses dari
turbin akan berputar. Putaran turbin inilah yang digunakan untuk memutar
generator sehingga mengahsilkan energi listrik.
Air
yang berasal dari sungai lae kombih dialirkan ke bendungan penampungan air
untuk keperluan pembangkitan energi listrik. Air dari bendungan tersebut masuk
ke kanal melalui intake gate. Pada bendungan tersebut dipasang filter mekanis
untuk memisahkan air dan kotoranyang hendak masuk ke kanal. Dan air dari kanal
akan mengalir menuju kolam penenang melalui pipa pesat yang di atur oleh pintu
pengatur yang terdapat di kanal dan air akan di tenangkan di kolam penenang.
Air dalam kolam penenang akan di salurkan ke turbin melalui pipa pesat.
Pembangunan
PLTMH ini sangat bermamfaat bagi masyarakat di daerah pakpak bharat. Disamping
pemenuhan akan kebutuhan akan pasokan energi listrik, ada beberapa keuntungan
lain dari pembangunan PLTMH ini antara lain :
a. Air
tidak perlu dibeli karena air disediakan oleh alam sehingga biaya pembangkit
relatif mudah.
b. Tidak
menimbulkan polusi.
c. Tidak
menimbulkan kebisingan karena jauh dari pemukiman.
d. Mempunyai
useful life yang lama.
e. Air
bisa digunakan kembali sebagai irigasi
f. Dapat
meningkatkan perekonomian masyarakat karena dengan pembangunan PLTMH ini akan
membutuhkan tenaga kerja.
Akan
tetapi disamping keuntungannya, PLTMH Kombih ini juga mempunyai kekurangan /
kerugian yaitu.
a. Pengoperasian
PLTMH tergantung pada curah hujan. Kalau curah hujan rendah, maka PLTMH tidak
beroperasi secara normal.
b. Jauh
dari pusat beban sehingga membutuhkan biaya transmisi yang besar
c. Biaya
pembangunan relatif besar.
Lokasi
PLTMH Kombih I berjarak ± 380 km dari kota medan atau sekitar 8 km sebelum
sampai kota salak. PLTMH Kombih I berada pada kordinat 02o 37’ 11,9”
LU dan 98o 17’ 21.9 “ BT. Lokasi tersebut dapat dicapai melalui
jalan Medan – Berastagi – Kabanjahe – Sidikalang. PLTMH Kombih I berada di tepi
sungai lae kombih dan guna medapatkan air sesuai kebutuhan maka dibangun bendungan
yang berguna menaikkan permukaan air sungai untuk kemudian masuk ke saluran
terbuka. Lokasi PLTMH berada ditepi sungai dan tidak jauh dari jalan utama.
Pemukiaman terdekat berjarak 100 m yakni Desa Tinada.
Seperti
halnya PLTA, PLTMH juga memerlukan komponen – komponen utama yang dibutuhkan
untuk menghasilkan energi listrik baik dari komponen esensial maupun komponen
pada power haouse. Dari hasil pengamatan dan penelitian pada PLTMH Kombih I,
beberapa komponen utama yang dibutuhkan antara lain :
a) Bendungan
b) Kanal
c) Kolam
penenang ( Forebay Tank )
d) Pintu
pengatur
e) Pintu
penguras
f) Pipa
pesat ( Penstock )
g) Rumah
pemangkit ( Power House )
h) Turbin
air
i)
Saluran buang ( Spill Way )
j)
Generator
k) Transformator
Bendungan
bendungan
merupakan komponen utama yang dibutuhkan dalam sebuah pembangkitan tenaga
listrik air dan berfungsi sebagai tempat penampungan air dari berbagai sumber
unuk memutar turbin. Dan dari hasil penelitian di PLTMH Kombih I, panjang dari
bendungan adalah 20 meter, lebar 14 meter, tinggi air jatuh bendungan 7 meter
dan tinggi ke dalaman air pada bendungan 2,5 meter . Seperti ditunjukan pada
gambar 3.3 di bawah ini, bendungan ini juga dilengkapi dengan pintu pengatur
yang mengatur masuknya air dan juga terdapat
saringan sampah berbentuk grizly agara kotoran tidak masuk ke saluran kolam
penenang.
Kanal
Kanal
merupakan komponen sebuah pembangki yang berfungsi sebagai saluran pembawa yang
menyalurkan air dari bendungan ke kolam penenang. Adapun panjang kanal pada
PLTMH Kombih I adalah 10 meter dan lebar 1,3 meter,
Kolam Penenang
Kolam penenang
merupakan kolam yang berfungsi untuk menenangkan air setelah dialirkan dari
bendungan dan juga untuk pemisah akhir kotoran dalam air seperti pasir, kayu –
kayuan. Kolam penenang juga dilengkapi dengan filter untuk mencegah sampah dan
benda – benda yang tidak diinginkan memasuki pipa pesat bersama aliran air
menuju turbin. Kolam penenang tersebut juga dilengkapi dengan pintu penguras
sebagai kelengkapan untuk perwatan kolam penenang. Kolam penenang ini sangat
berpengaruh terhadap air yang akan masuk ke turbin, dimana air harus benar –
benar tenang dan bersih agar tidak menggangu sistem kerja dari turbin. Kolam
penenang pada PLTMH kombih I merupakan bangunan permanen dengan panjang 428
meter dengan lebar 10 meter dan kedalaman
2,50 meter.
Pintu Pengatur
Setiap
PLTMH harus dilengkapi dengan pintu pengatur, karena pintu ini mempuyai fungsi
yang sangat vital. Pintu pengatur berfungsi untuk mengatur air yang masuk ke
kolam penenang dan turbin. Pintu pengatur yang ditempatkan pada bendungan
berfungsi untuk mengatur masuknya air ke kolam penenang sedangkan pintu
pengatur yang ditempatkan pada kolam penenang berfungsi untuk mengatur masuknya
air ke turbin.
Pintu Penguras
Pintu saluran penguras ini berfungsi
untuk membuang air dan seluruh kotoran / sampah – sampah yang ada di dalam
saluran dan juga kolam penenang ke sungai. Pintu ini digunakan pada saat
terjadi pemeliharaan agar air yang masuk menuju turbin tetap bersih.
Pipa pesat atau penstock berfungsi untuk mengalirkan air
sebelum masuk ke turbin. Pipa pesat menuju turbin ini dilengkpi dengan pipa
pernapasan udara gunanya agar udara yang terjebak dalam pipa bisa keluar dan
tidak menghantam sudu – sudu turbin. Dalam pipa ini energi potensial air
dikolam penenang diubah menjadi energi kinetik yang akan memutar roda turbin,
karena pada PLTMH Kombih I ada 2 unit turbin yang beroperasi maka terdapat 2
buah pipa pesat dengan ukuran yang sama yakni diameter 1,0 meter dan panjang 35
meter. Pipa pesat tersebut terbuat dari besi
dan air yang melewati pipa pesat akan jatuh ke arah sudu – sudu turbin dan
memutarnya.
Rumah Pembangkit
( Power House )
Peralatan yang berhubungan dengan PLTMH seperti turbin,
generator dan peralatan kontrol ditempatkan dalam satu bangunan rumah yang
disebut rumah pembangkit ( power house ).
PLTMH Kombih I memiliki rumah pembangkit semi permanen beratap seng dengan luas
250 m2.
Kontrol
panel yang terdapat pada power house antara lain :
1.
Panel pengaturan beban (keluaran generator)
2.
Panel penurunan dari 20 kV / 380V (interkoneksi)
3.
Panel charger dengan pemakaian sendiri
Panel
keluaran generator :
a)
KVAR
b)
Kw
c)
Ampere
d)
Volt
e)
Hertz
f)
Meteran / KWH meter untuk mengukur energi yang disalurkan
g)
Kontrol ganguan panel interkoneksi
Panel
penurun tegangan 20 kV :
a)
Volt meter
b)
Frekuensi
c)
Kotak sinkronisasi
d)
Pengukur panas bearing
e)
Kotak rpm
Panel
PS dan charger :
a)
KWH meter
b)
Kapasitor ( 5 buah )
Turbin Air
Pemilihan jenis turbin dapat
ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari jenis-jenis turbin,
kususnya untuk suatu desain yang sangat spesifik. Pada tahap awal, pemilihan
jenis turbin dapat diperhitungkan dengan mempertimbangkan parameter-parameter
khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin yaitu :
1.
Faktor tinggi
jatuh air efektif dan debit yang akan dimanfaatkan untuk operasi turbin.
2.
Faktor daya yang
diinginkan berkaitan dengan head dan
debit yang tersedia.
3.
Kecepatan
(putaran) turbin yang akan ditransmisikan ke generator.
Ketiga
factor diatas seringkali diekspresikan sebagai “kecepatan spesifik, Ns”, yang
didefenisikan dengan formula :
Ns = N x P
x H
Dengan :
N = kecepatan putaran turbin
P = maksimum turbin output
H = head efektif
Output
turbin dapat dihitung dengan mengunakan rumus
persamaan (2.1):
P = 9,8 . Q . H .
Dengan :
Q
= debit air (m3/s)
H
= head efektif (m)
= efisiensi turbin
= 0,8-0,85 untuk turbin pelton
= 0,8-0,9 untuk turbin francis
= 0,7-0,8 untuk
turbin crossflow
=
0,8-0,9 untuk turbin propeller kaplan
Turbin air yang digunakan pada PLTMH
Kombih I adalah turbin reaksi jenis turbin francis dimana aliran air yang masuk
ke turbin secara radial dan keluar secara aksial. Gambar 3.8 berikut merupakan
turbin francis yang digunakan pada PLTMH Kombih I.
Table Spesifikasi Turbin PLTMH Kombih I
NO
|
Item
|
Parameter
|
1
|
Turbin
|
Francis
|
2
|
Putaran
|
375 rpm
|
3
|
Head
|
15 m
|
4
|
P
|
790 kW
|
Generator
Generator
merupakan komponen utama dalam proses konversi energi listrik, sebab generator
berfungsi mengubah energi mekanin menjadi energi listrik. Generator untuk
pembangkil listrik tenaga air skala mini mengunakan generator sinkron 3 phasa.
Generator ini memiliki kecepatan 375 rpm
Tabel Spesifikasi Generator Kombih I
No
|
Item
|
Parameter
|
|
1
|
Tegangan
|
400
|
|
2
|
Frekuensi
|
50 Hertz
|
|
3
|
cos
|
0.80
|
|
4
|
Type
|
SDBG 8063-16
|
|
5
|
No Series
|
174731 NM
|
|
6
|
Putaran
|
375 rpm
|
|
7
|
Output (p)
|
940 kVA
|
|
8
|
Erreging Exitation
|
35.3 volt
|
4,38 Amp
|
9
|
Isollsi Klase
|
F / H JP 23
|
Transformator
Transformator merupakan suatu
peralatan listrik elektromagnetik statis yang berfungsi untuk memindahkan dan
mengubah daya listrik dari suatu rangkaian listrik ke rangkaian listrik
lainnya., dengan frekuensi yang sama dan perbandingan transformasi tertentu melalui
suatu gandengan magnet dab bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetis,
dimana perbandingan tegangan antara sisi primer dan sisi sekunder berbanding
lurus dengan perbandingan jumlah lilitan dan berbanding terbalik dengan
perbandingan arusnya. Pada PLTMH Kombih I transformator yang digunakan sebanyak
2 buah, yaitu trafo step Up dan trafo step Down. Trafo step Up berfungsi untuk
menaikkan tegangan output dari generator dari 400 Volt menjadi 20 kV yang
disalurkan ke sistem 20 kV dan trafo step Down berfungsi untuk menurunkan
tegangan dari 20 kV menjadi 380/220 Volt yang digunakan untuk pemakaian sendiri
(PS).
Untuk pemakaian sendiri (PS) :
a)
Rumah tinggal operator
·
1 unit TV =
1 x 120 watt = 120 watt
·
4 stop kontak =
4 x 100 watt = 400 watt
·
1 buah dispenser =
1 x 35 watt = 35 watt
·
Lampu TL =
2 x 40 watt = 80 watt
=
2 x 25 watt = 25 watt
=
2 x 8 watt = 16 watt
=
4 x 18 watt = 72 watt
=
2 x 350 watt = 700 watt
b)
Rumah pembangkit ( power hause ) :
·
1 unit TV =
1 x 120 watt = 120 watt
·
1 unit komputer =
1 x 450 watt = 450 watt
·
6 lampu =
6 x 40 watt = 240 watt
·
3 stop kontak =
3 x 100 watt = 300 watt
Prinsip Kerja PLTMh
Kombih I
Sistem PLTMH
Kombih I secara umum persis dengan PLTA pada umum nya. Dalam
PLTMH, tenaga air dikonversikan menjadi tenaga listrik. Mula-mula potensi
tenaga air dikonversikan menjadi tenaga mekanik dalam turbin. Kemudian turbin
air memutar generator yang membangkitkan tenaga listrik. Gambar 3.1.
menggambarkan secara skematis bagaimana potensi tenaga air, yaitu sejumlah air
yang terletak pada ketinggian 35 m diubah menjadi tenaga mekanik dalam turbin
air.
Perhitungan Daya
Daya
yang dihasilkan oleh generator tergantung dari debit air yang mengalir,
ketinggian jatuh air dari efesiensi bersama dari turbin dan generator itu
sendiri. Daya yang dapat dihasilkan oleh generator tersebut dapat dirumuskan
dengan menggunakan persamaan (2.1) :
P = k
.
. H . Q (kW)
Sistem
Sinkronisasi
Operasi paralel pusat –
pusat tenaga listrik pada dasarnya merupakan perluasan bekerja paralel satu
pembangkit dengan pembangkit yang lain, dengan tambahan resistansi dan
reaktansi saluran – saluran interkoneksi. Proses menghubungkan paralel satu
pembangkit tenaga listrik dengan pembangkit yang lainnya dinamakan
sinkronisasi, atau dapat juga dikatakan bahwa sinkronisasi pada pembangkit
adalah memparalelkan kerja dua buah pembangkit atau lebih untuk mendapatkan
daya sebesar jumlah pembangkit tersebut dengan syarat – syarat yang telah
ditentukan.
Sinkronisasi atau menghubungkan
paralel perlu dipenuhi syarat untuk sistem yang akan diparalelkan yaitu :
1.
Besar tegangan harus sama
2.
Frekuensi harus sama (mempunyai frekuensi yang sama)
·
Proses sinkronisasi pada PLTMH Kombih I
Mula – mula mengatur putaran turbin
hingga mencapai 750 rpm. Setelah mencapai putaran nominal tersebut generator
akan beroperasi dan mengahsilkan tegangan 380 Volt dan frekuensi 50 Hz. Dan
selanjutnya sistem akan menyamakan tegangan hingga 380 Volt dan frekuensi 50 Hz
dengan AVR agar memenuhi persyaratan interkineksi terhadap generator. Setelah
tegangan, frekuensi pada generator dengan sistem telah sama maka lambang
sinkronisasi dengan mengunakan arah jarum jam pada panel akan berhenti dan
tidak bergerak – gerak ke kiri dan
kenan sehingga dapat di sinkron kan dengan cara menekan tombol sinkron pada
kotak panel.
Syarat
utama agar generator dapat beroperasi adalah putaran turbin harus sama yaitu
750 rpm. Dan apabila pada saat debit air berkurang maka putaran turbin akan
menurun dan secara otomatis tegangan generator pun akan berkurang, kejadian
seperti permasalah tersebut dapat terjadi pada PLTMH apabila terjadi musim
kemarau yang berkepanjangan.
No comments:
Post a Comment