Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) adalah sarana di atas tanah untuk menyalurkan tenaga listrik dari Pusat Pembangkit ke Gardu Induk (GI) atau dari GI ke GI lainnya yang terdiri dari kawat/konduktor yang direntangkan antara tiang – tiang melalui isolator – isolator dengan sistem tegangan tinggi (30 KV, 70 KV, dan 150 KV). (PLN, 1981)
Gambar 1. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)
Bagian – bagian utama dari SUTT adalah terdiri dari: menara/tiang transmisi, isolator, kawat penghantar, dan kawat tanah.
1. Menara atau Tiang Transmisi
Menara atau tiang transmisi adalah suatu bangunan penopang saluran transmisi. Tiang menurut bentuk atau konstruksinya dibagi menjadi empat macam, yaitu: (PLN, 1981)
a. Tiang konstruksi baja, terbuat dari baja profil, disusun sedemikian rupa sehingga merupakan suatu menara yang telah diperhitungkan kekuatannya disesuaikan dengan kebutuhannya. Tiang jenis ini yang sering disebut dengan tower karena bentuk kontruksinya.
b. Tiang manesman, terbuat dari pipa baja, dimana ukuran – ukuran panjang, diameter, dan ketebalan dari pipa baja yang akan digunakan disesuaikan dengan keperluan.
c. Tiang beton bertulang, terbuat dari beton.
d. Tiang kayu, terbuat dari kayu ulin dan kayu besi yang tidak perlu diawetkan, sedangkan jenis rasamala, kruing, dan damar laut, sebelum dipergunakan, harus dilakukan pengawetan terlebih dahulu agar umur tiang kayu tersebut dapat lebih lama.
Sedangkan tiang menurut fungsinya, terdiri atas: (PLN, 1981)
a. Tiang penegang (tension/aspan tower)
Tiang penegang, di samping menahan gaya berat juga menahan gaya tarik dari kawat – kawat SUTT.
b. Tiang penyangga (suspension/dragh tower)
Tiang penyangga untuk mendukung atau menyangga dan harus kuat terhadap gaya berat dari peralatan listrik yang ada pada tiang tersebut.
c. Tiang sudut (angle tower)
Tiang sudut adalah tiang penegang yang berfungsi menerima gaya tarik akibat dari perubahan arah SUTT.
d. Tiang akhir (dead end tower)
Tiang akhir adalah tiang penegang yang direncanakan sedemikian rupa sehingga kuat untuk menahan gaya tarik kawat – kawat dari satu arah saja. Tiang akhir ditempatkan di ujung SUTT yang akan masuk ke Gardu Induk.
e. Tiang transposisi
Adalah tiang penegang yang berfungsi sebagai tempat perpindahan letak susunan phasa kawat – kawat SUTT.
Pemilihan macam tiang yang akan dipakai, tergantung pada beberapa faktor, antara lain:
a. Lokasi atau keadaan medan yang akan dilewati saluran
b. Biaya pembangunan tiang
c. Biaya perawatan tiang
d. Bahan tiang yang diperoleh
e. Perkiraan lama pemakaian saluran
Jenis tiang yang banyak dipergunakan dalam penyaluran transmisi 150 KV adalah bangunan menara baja atau yang biasa disebut dengan tower SUTT 150 KV. Hal ini disebabkan karena jenis tower kurang memerlukan pengawasan, biaya perawatan kecil, dan dapat tahan lama.
Gambar 2. Jenis tiang menara baja/tower SUTT 150 KV
2. Isolator - isolator
Isolator yang digunakan pada SUTT adalah dari bahan porselen atau gelas dan berfungsi sebagai isolasi tegangan listrik antara kawat penghantar dengan tiang. Jenis isolatornya adalah jenis isolator piring, yang digunakan sebagai isolator penegang dan isolator gantung, dimana jumlah piringan isolator disesuaikan dengan tegangan sistem SUTT tersebut. Satu piring isolator untuk isolasi sebesar 15 KV, jika tegangan yang digunakan adalah 150 KV, maka jumlah piring isolatornya adalah 10 piringan.
Gambar 3. Isolator piring
3. Kawat Penghantar
Kawat penghantar berfungsi untuk mengalirkan arus listrik dari suatu tempat tempat ke tempat lainnya. (PLN, 1981) Jenis – jenis kawat penghantar yang biasa digunakan pada saluran transmisi adalah tembaga dengan konduktivitas 100% (CU 100%), tembaga dengan konduktivitas 97,5% (CU 97,5%) atau aluminium dengan konduktivitas 61% (Al 61%). Kawat penghantar aluminium terdiri dari berbagai jenis dengan lambang sebagai berikut:
AAC = ”All-Aluminium Conductor”, yaitu kawat penghantar yang seluruhnya terbuat dari aluminium.
AAAC = ”All-Aluminium-Alloy Conductor”, yaitu kawat penghantar yang seluruhnya terbuat dari campuran aluminium.
ACSR =”Aluminium Conductor Steel-Reinforced”, yaitu kawat panghantar aluminium berinti kawat baja.
ACAR =”Aluminium Conductor Alloy-Reinforced”, yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran.Kawat penghantar tembaga mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan kawat penghantar aluminium karena konduktivitas dan kuat tariknya lebih tinggi. Tetapi kelemahannya ialah, untuk besar tahanan yang sama, tembaga lebih berat dari aluminium, dan juga lebih
mahal. Oleh karena itu, kawat penghantar aluminium telah menggantikan kedudukan tembaga. Penghantar dengan campuran aluminium (aluminium alloy) digunakan karena dapat memperbesar kuat tarik dari kawat aluminium. Sebagaimana diketahui bahwa letak antar tiang/menara saluran transmisi yang jauh (ratusan meter), maka dibutuhkan kuat tarik yang tinggi. Penghantar aluminium alloy yang digunakan adalah dari jenis ACSR. (T.S. Hutauruk, 1985:4)
4. Kawat tanah
Kawat tanah atau ground wires juga disebut sebagai kawat pelindung, gunanya untuk melindungi kawat – kawat penghantar atau kawat – kawat fasa terhadap sambaran petir. Jadi kawat tersebut dipasang di atas kawat fasa. Sebagai kawat tanah umumnya dipakai kawat baja (steel wires) yang lebih murah, tetapi tidaklah jarang digunakan ACSR. (T.S. Hutauruk, 1985: 4) Pada SUTT, jumlah kawat tanah yang digunakan ada yang menggunakan satu kawat tanah dan ada yang menggunakan dua kawat tanah. Agar dapat memenuhi fungsi kawat tanah sebagai pelindung terhadap sambaran langsung (direct stroke), kawat tanah tersebut harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Harus cukup tinggi di atas fasa konduktor dan agar dapat menangkap (intercept) pukulan langsung.
b. Harus mempunyai jarak aman (clearance) yang cukup terhadap konduktor pada tengah – tengah rentangan.
c. Tahanan kaki tower harus cukup rendah untuk memperkecil tegangan yang melintas pada isolator.
Gambar 4. SUTT dengan dua kawat tanah
No comments:
Post a Comment