Gangguan – gangguan pada SUTT 150 KV
1. Definisi Gangguan
Menurut Djiteng Marsudi (1990:v-18), gangguan didefinisikan sebagai kejadian yang menyebabkan bekerjanya relay dan menjatuhkan Pemutus Tenaga (PMT) di luar kehendak operator, sehingga menyebabkan putusnya aliran daya yang melalui PMT tersebut. Bagian SUTT yang paling sering terkena gangguan ada pada kawat transmisi (70% s.d. 80% dari seluruh gangguan). Hal ini disebabkan karena luas dan panjang kawat transmisi yang terbentang dan beroperasi pada kondisi udara yang berbeda – beda. (T.S. Hutauruk, 1985: 3)
Ditinjau dari sifatnya, gangguan pada SUTT 150 KV terdiri dari gangguan yang bersifat temporer dan bersifat permanen. (PLN: Pusdiklat)
a. Gangguan yang bersifat temporer
Gangguan temporer yaitu gangguan yang berlangsung singkat dan dapat hilang dengan sendirinya. Sebab gangguan ini dapat terjadi karena petir, burung, atau dahan pohon yang menyentuh kawat fasa SUTT dalam waktu singkat yang dapat menyebabkan terjadinya loncatan api yang dapat mengakibatkan hubung singkat.
b. Gangguan yang bersifat permanen
Gangguan permanen yaitu gangguan yang berlangsung lama dan tidak dapat hilang dengan sendirinya. Gangguan ini baru bisa diatasi setelah gangguannya dihilangkan. Gangguan ini bisa disebabkan karena ada kerusakan peralatan, sehingga gangguan ini baru hilang setelah kerusakan ini diperbaiki atau karena ada sesuatu yang mengganggu secara permanen, misalnya kawat putus atau dahan yang menimpa kawat fasa SUTT. Gangguan temporer yang terjadi berkali – kali dapat menyebabkan timbulnya kerusakan peralatan yang akhirnya dapat menyebabkan gangguan yang bersifat permanen.
2. Penyebab Gangguan pada SUTT 150 KV
Menurut T.S. Hutauruk (1991:4), faktor – faktor yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada SUTT adalah:
a. Petir
Berdasar pengalaman diperoleh bahwa sambaran petir sering mengakibatkan gangguan pada sistem tegangan tinggi.
b. Burung atau dedaunan
Burung atau dedaunan yang terbang dan menyentuh dua kawat penghantar SUTT baik antar fasa atau fasa dengan tower, maka dapat memungkinkan terjadinya loncatan bunga api listrik.
c. Polusi (debu)
Debu yang menempel pada isolator bisa bersifat konduktif, sehingga dapat menyebabkan loncatan bunga api listrik pada isolator tersebut.
d. Pohon yang tumbuh di dekat SUTT
Pohon yang tumbuh dekat dengan SUTT dapat menyebabkan jarak aman (clearance) berkurang. Jarak aman yang berkurang dapat berakibat timbulnya gangguan pada SUTT.
e. Keretakan pada isolator
Bila terjadi keretakan pada isolator, maka secara mekanis, apabila ada petir yang menyambar akan terjadi arus yang tembus (breakdown) pada isolator. Ditinjau dari asalnya, penyebab gangguan dapat dibedakan menjadi:
a. Gangguan dari dalam, adalah gangguan yang terjadi oleh sebab kelainan pada peralatan itu sendiri.
b. Gangguan dari luar, adalah yang terjadi oleh sebab benda atau
makhluk atau alam yang menimpa pada peralatan. Ditinjau dari jenisnya, penyebab gangguan dibedakan menjadi:
a. Gangguan hubung singkat antar fasa
b. Gangguan hubung singkat fasa dengan tanah
c. Putus rangkaian
d. Penurunan nilai isolasi
Menurut Djiteng Marsudi (1990:v-18), di pulau jawa, sebab gangguan yang paling utama pada SUTT adalah petir. Hal ini disebabkan karena memang jumlah petir di Indonesia tergolong banyak. Hal ini biasanya dinyatakan dengan Isokraunic Level (IKL), yaitu angka yang menunjukkan jumlah hari guruh pertahun. Angka IKL di pulau Jawa berkisar antara 20 sampai dengan 135.
Parameter – parameter yang mempengaruhi jumlah gangguan karena petir adalah:
a. Isokraunic Level (IKL)
b. Konfigurasi kawat tanah
c. Konstruksi tiang
d. Tahanan pentanahan
e. Andongan penghantar
Petir yang menyambar SUTT menimbulkan gelombang berjalan yang merambat ke berbagai arah dan menghasilkan pula gelombang – gelombang pantul yang berinterferensi satu dengan yang lain. Gelombang berjalan ini beserta hasil interferensi dengan pantulannya, apabila telah mencapai nilai yang lebih besar daripada nilai isolasi dasar (Basic Isulation Level) dari peralatan SUTT maupun peralatan lainnya yang terhubung secara langsung dengan SUTT, dapat menimbulkan lompatan api yang menyangkut permukaan (flashover) pada peralatan tersebut yang mungkin menimbulkan gangguan dan kerusakan pada peralatan, terutama flashover ini tidak berhenti setelah tegangan kembali mencapai tegangan nominal dari SUTT. Petir juga dapat menyambar kawat kawat tanah pada SUTT 150 KV, dan jika nilai tahanan pentanahan dari kaki tower tinggi maka dapat terjadi flashover pada isolator yang dapat merusak isolator tersebut dan mengenai kawat fasa.
No comments:
Post a Comment