Gangguan Listrik
Gangguan listrik adalah kejadian yang tidak diinginkan dan mengganggu kerja
alat listrik. Akibat gangguan, peralatan listrik tidak berfungsi dan sangat
merugikan. Bahkan gangguan yang luas dapat mengganggu keseluruhan kerja sistem
produksi dan akan merugikan perusahaan sekaligus pelanggan.
Ada beberapa Penyebab
Gangguan listrik terjadi
Tentang Proteksi Untuk Keselamatan
Maksud dan tujuan Persyaratan
umum instalasi listrik adalah untuk agar pengusahaan instalasi listrik
terselenggara dengan baik, untuk menjamin keselamatan manusia dari bahaya kejut
listrik, keamanan instalasi listrik beserta perlengkapannya, keamanan gedung
serta isinya dari kebakaran akibat listrik dan perlindungan lingkungan.
Persyaratan umum instalasi listrik berlaku
untuk semua pengusahaan instalasi listrik tegangan rendah arus bolak-balik
sampai dengan 1000 V, arus searah 1500 V dan tegangan menengah sampai dengan 35
kV dalam bangunan dan sekitarnya baik perancangan, pemasangan, pemeriksaan dan
pengujian, pelayanan, pemeliharaan
maupun pengawasan dengan memperhatikan ketentuan yang terkait.
Untuk bagian instalasi listrik dengan tegangan
rendah yang hanya digunakan untuk menyalurkan sinyal kontrol berita dan isyarat
misalnya untuk sistem-sistem kontrol yaitu instalasi listrik yang tidak
melebihi 25 V dan dayanya tidak melebihi 100 W , maka persyaratan umum instalasi listrik tidak
berlaku.
Secara Umum
Proteksi Untuk Keselamatan
Dimaksudkan untuk Menjamin Keselamatan
Manusia, keamanan harta benda dari bahaya kerusakan yang bisa ditimbulkan oleh
penggunaan Instalasi sistem : Misalnya
1. Terjadinya kerusakan isolasi kabel
Yang mungkin terjadi :
1. Gangguan hubungsingkat antar phasa L1-L2-L3.
2. Gangguan hubungsingkat Pemutus Daya.
3. Gangguan hubung singkat
antar phasa setelah
pemutus daya
4. Hubungsingkat phasa dengan tanah.
5. Kerusakan isolasi belitan stator motor
Sebagai akibat gangguan tersebut maka akan mengakibatkan terjadi tegangan sentuh
jika badan alat dipegang orang.
2. Tegangan Sentuh Pada Instalasi
Sistem Listrik 3 phasa
Suatu sistem Listrik tegangan rendah dapat digambarkan dengan belitan trafo sekunder dalam hubungan bintang tegangan 400/230V
Titik netral sekunder trafo dihubungkan ke tanah dengan tahanan pentanahan
RB. Jala-jala dengan 3 kawat phasa L1-L2-L3 dan satu kawat netral N untuk
melayani beban 3 phasa dan beban 1 phasa.
Sebuah lampu mengalami gangguan, terdapat dua tegangan yang berbeda. Aliran
listrik dari L3 menuju lampu dan menuju kawat netral N. Tegangan sentuh UB yang
dirasakan oleh orang dan tegangan gangguan UF. Dalam kasus ini tegangan UB =
tegangan UF, jika besarnya > 50V membahayakan orangnya. Meskipun kran air
yang disentuh orang tsb dihubungkan tanah RA, tegangan sentuh yang dirasakan
orang bisa membahayakan.
Regulasi Keteknikan Tindakan Pengamanan
Dengan Menggunakan Trafo Terpisah
Dengan Memakai Selungkup pengaman
Tubuh manusia rata-rata memiliki tahanan Rk sebesar 1000 Ω = 1kΩ, tangan menyentuh tegangan PLN 220V , arus yang mengalir ketubuh
besarnya : Ik = U/Rk maka arus yang
mengalir =220V/1000Ω = 220mA Arus Ik
sebesar 200mA dalam hitungan milidetik tidak membahayakan jantung, tetapi
diatas 0,2 detik sudah berakibat fatal bisa melukai bahkan bisa mematikan.
Terjadinya Kerusakan Isolasi Sistem
Tegangan sentuh tidak langsung, ketika terjadi kerusakan isolasi pada
peralatan listrik dan orang menyentuh peralatan listrik tersebut yang
bersangkutan akan terkena bahaya tegangan sentuh. Kerusakan isolasi bisa
terjadi pada belitan kawat pada motor listrik, generator atau transformator. Isolasi yang
rusak harus diganti karena termasuk kategori kerusakan permanen.
No comments:
Post a Comment