Konstruksi Generator Sinkron
Pada dasarnya konstruksi dari generator sinkron adalah sama dengan konstruksi motor sinkron, dan secara umum biasa disebut mesin sinkron. Ada dua struktur kumparan pada mesin sinkron yang merupakan dasar kerja dari mesin tersebut, yaitu kumparan yang mengalirkan penguatan DC atau disebut kumparan medan dan sebuah kumparan atau disebut kumparan jangakr tempat dibangkitkannya GGL arus bolak balik. Hampir semua mesin sinkron mempunyai kumparan jangkar berupa stator yang diam dan struktur medan magnet berputar sebagai rotor. Kumparan DC pada struktur medan yang berputar dihubungkan pada sumber DC luar melalui cincin geser (slip ring) dan sikar arang (carbon brush), tetapi ada juga yang tidak mempergunakan sikat arang yaitu sistem brushless excitation.
Untuk medan rotor yang digunakan tergantung paa kecepatan mesin. Mesin dengan kecepatan tinggi seperti turbo generator mempunyai bentuk silinder seperti gambar a, sedangkan mesin dengan kecepatan rendah seperti Hydroelectric (PLTA) atau Generator Listrik Diesel mempunyai rotor kutub menonjol seperti pda gambar b.
Gambar a. Bentuk rotor kutub silinder Gambar b. Bentuk rotor kutub menonjol
Stator dari mesin sinkron terbuat dari bahan ferromagnetik, yang berbentuk laminasi agar dimaksudkan untuk mengurangi rugi – rugi arus pusar. Dengan inti ferromagnetik yang bagus berarti mengandung bahan yang memiliki permeabilitas dan resistivitas tinggi. Gambar c memperlihatkan alur stator yang terdapat kumparan jangkar. Kumparan /belitan jangkar stator yang umum digunakan oleh mesin sinkron tiga fasa, ada dua tipe yaitu : a. Belitan satu lapis (single layer winding). b. Belitan berlapis ganda (double layer winding)
Gambar c Inti Stator dan Alur pada stator
Generator Tanpa Beban
Apabila
sebuah mesin sinkron difungsikan sebagai generator dengan diputar pada
kecepatan sinkron dan rotor diberi arus medan (If), maka pada kumparan jangkar
stator akan diinduksikan tegangan tanpa beban (Eo), yaitu sebesar :
Eo = 4,44 .Kd. Kp. F. . T Volt............................. (2.4)
Dalam keadaan tanpa beban arus
jangkar tidak mengalir pada stator, sehingga tidak terdapat pengarus reaksi
jangkar. Fluks hanya dihasilkan oleh arus medan (If). Bila besarnya arus medan
dinaikkan, maka tegangan keluaran juga akan naik sampai titik saturasi (jenuh),
Generator Berbeban
Bila generator diberi beban yang berubah – ubah maka
besarnya tegangan terminal V akan berubah – ubah pula, hal ini disebabkan
adanya kerugian tegangan pada :
a. a. Resistansi Jangkar
Resistansi jangkar / fasa Ra menyebabkan terjadinya kerugian
tegangan jatuh / fasa dan I . Ra yang sefasa dengan arus jangkar.
b. b. Reaktansi Bocor Jangkar
Saat arus mengalir melalui penghantar jangkar, sebagai
fluks yang terjadi tidak mengimbas pada jalur yang telah ditentukan, hal
seperti disebut “fluks bocor”.
c. c. Reaksi Jangkar
Adanya arus yang mengalir pada kumparan jangkar saat
generator dibebani akan menimbulkan fluks jangkar (𝞍A) yang berintegrasi dengan fluks yang dihasilkan pada
umparan medan rotor (𝞍F),
sehingga akan dihasilkan suatu fluksresultan sebesar 𝞍R = 𝞍A + 𝞍F